Berita

Peringatan Hari Cuci Tangan Dunia bersama RS Royal Surabaya

17 Oct 2019

Cuci Tangan mungkin hal yang sangat umum dan sering kita lakukan, namun tahukah anda bahwa cuci tangan sangat penting untuk dilakukan? Meskipun terlihat remeh, namuncuci tangan dapat mengurangi resiko terkena penyakit dan infeksi akibat bakteri dan kotoran yang ada di tangan kita. Terutama setelah kita berkunjung, berinteraksi atau menyentuh orang yang sakit. Rumah Sakit Royal Surabaya selalu memberikan tanda dan peringatan kepada setiap pengunjung atau pasien untuk selalu cuci tangan selama berada di area rumah sakit untuk terhindar dari infeksi.

 

Cuci tangan tidak boleh dilakukan secara asal untuk memastikan tangan kita telah bersih dari kotoran dan bakteri yang menempel. Oleh karena itu, tim Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI) RS Royal Surabaya melakukan kegiatan sosialisasi cara mencuci tangan kepada pasien Rawat Jalan di RS Royal Surabaya. Kegiatan ini dilakukan sekaligus untuk merayakan Hari Cuci Tangan Dunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober 2019.

 

Untuk memudahkan pasien mengingat, maka kata kunci langkah mencuci tangan adalah TePung SelaCi PutPut yang merupakan singkatan dari Telapak Tangan, Pungung Tangan, Sela - Sela Jari, Kunci jari, dan Putar - Putar telapak tangan. Langkah - langkah tersebut harus dilakukan selama 30 - 40 detik apabila menggunakan HandRub dan 40 - 60 detik apabila menggunakan air dan sabun. Selain itu, pastikan tangan bersih dari segala jenis aksesoris seperti jam, gelang, dan cincin karena aksesoris tersebut merupakan tempat menempelnya kotoran dan bakteri.

 

Langkah mencuci tangan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. Sehingga pasien dapat melakukannya di rumah, sekolah, kantor, dan ketika jalan bersama keluarga atau teman - teman. Dengan melakukan cuci tangan, kita telah mengurangi resiko untuk terkena infeksi dan penyakit. Oleh karena itu edukasi ini diharapkan dapat menjadi manfaat dan mengurangi resiko sakit dari para pasien dan pengunjung yang telah menerima materi edukasi.

Komentar